kursor

iNi DiA..!!!!!

iNi DiA..!!!!!
ciiiLuuK baaaa...!!!!

Selasa, 22 Februari 2011

anatomi saluran nafas

Anatomi Saluran Nafas
Saluran penghantar udara hingga mencapai paru-paru adalah hidung, farinx, larinx, trachea, bronkus, dan bronkiolus.
Hidung
Nares anterior adalah saluran-saluran di dalam rongga hidung. Saluran-saluran itu bermuara ke dalam bagian yang dikenal sebagai vestibulum. Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Septum nasi memisahkan kedua cavum nasi. Struktur ini tipis terdiri dari tulang dan tulang rawan, sering membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membran mukosa. Dinding lateral cavum nasi dibentuk oleh sebagian maxilla, palatinus, dan os. Sphenoidale. Tulang lengkung yang halus dan melekat pada dinding lateral dan menonjol ke cavum nasi adalah : conchae superior, media, dan inferior. Tulang-tulang ini dilapisi oleh membrane mukosa.
Dasar cavum nasi dibentuk oleh os frontale dan os palatinus sedangkan atap cavum nasi adalah celah sempit yang dibentuk oleh os frontale dan os sphenoidale. Membrana mukosa olfaktorius, pada bagian atap dan bagian cavum nasi yang berdekatan, mengandung sel saraf khusus yang mendeteksi bau. Dari sel-sel ini serat saraf melewati lamina cribriformis os frontale dan kedalam bulbus olfaktorius nervus cranialis I olfaktorius.
Sinus paranasalis adalah ruang dalam tengkorak yang berhubungan melalui lubang kedalam cavum nasi, sinus ini dilapisi oleh membrana mukosa yang bersambungan dengan cavum nasi. Lubang yang membuka kedalam cavum nasi :
1. Lubang hidung
2. Sinus Sphenoidalis, diatas concha superior
3. Sinus ethmoidalis, oleh beberapa lubang diantara concha superior dan media dan diantara concha media dan inferior
4. Sinus frontalis, diantara concha media dan superior
5. Ductus nasolacrimalis, dibawah concha inferior.
Pada bagian belakang, cavum nasi membuka kedalam nasofaring melalui appertura nasalis posterior.
Faring (tekak)
adalah pipa berotot yang berjalan dari dasar tengkorak sampai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal). Orofaring adalah bagian dari faring merrupakan gabungan sistem respirasi dan pencernaan.
Laring (tenggorok)
Terletak pada garis tengah bagian depan leher, sebelah dalam kulit, glandula tyroidea, dan beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus.
Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas:
1. cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan 2 cartilago arytenoidea
2. Membarana yaitu menghubungkan cartilago satu sama lain dan dengan os. Hyoideum, membrana mukosa, plika vokalis, dan otot yang bekerja pada plica vokalis
Cartilago tyroidea à berbentuk V, dengan V menonjol kedepan leher sebagai jakun. Ujung batas posterior diatas adalah cornu superior, penonjolan tempat melekatnya ligamen thyrohyoideum, dan dibawah adalah cornu yang lebih kecil tempat beratikulasi dengan bagian luar cartilago cricoidea.
Membrana Tyroide à mengubungkan batas atas dan cornu superior ke os hyoideum.
Membrana cricothyroideum à menghubungkan batas bawah dengan cartilago cricoidea.
Epiglottis
Cartilago yang berbentuk daun dan menonjol keatas dibelakang dasar lidah. Epiglottis ini melekat pada bagian belakang V cartilago thyroideum.
Plica aryepiglottica, berjalan kebelakang dari bagian samping epiglottis menuju cartilago arytenoidea, membentuk batas jalan masuk laring
Cartilago cricoidea
Cartilago berbentuk cincin signet dengan bagian yang besar dibelakang. Terletak dibawah cartilago tyroidea, dihubungkan dengan cartilago tersebut oleh membrane cricotyroidea. Cornu inferior cartilago thyroidea berartikulasi dengan cartilago tyroidea pada setiap sisi. Membrana cricottracheale menghubungkan batas bawahnya dengan cincin trachea I
Cartilago arytenoidea
Dua cartilago kecil berbentuk piramid yang terletak pada basis cartilago cricoidea. Plica vokalis pada tiap sisi melekat dibagian posterio sudut piramid yang menonjol kedepan
Membrana mukosa
Laring sebagian besar dilapisi oleh epitel respiratorius, terdiri dari sel-sel silinder yang bersilia. Plica vocalis dilapisi oleh epitel skuamosa.
Plica vokalis
Plica vocalis adalah dua lembar membrana mukosa tipis yang terletak di atas ligamenturn vocale, dua pita fibrosa yang teregang di antara bagian dalam cartilago thyroidea di bagian depan dan cartilago arytenoidea di bagian belakang.
Plica vocalis palsu adalah dua lipatan. membrana mukosa tepat di atas plica vocalis sejati. Bagian ini tidak terlibat dalarn produksi suara.
Otot
Otot-otot kecil yang melekat pada cartilago arytenoidea, cricoidea, dan thyroidea, yang dengan kontraksi dan relaksasi dapat mendekatkan dan memisahkan plica vocalis. Otot-otot tersebut diinervasi oleh nervus cranialis X (vagus).
Respirasi
Selama respirasi tenang, plica vocalis ditahan agak berjauhan sehingga udara dapat keluar-masuk. Selama respirasi kuat, plica vocalis terpisah lebar.
Fonasi
Suara dihasilkan olch vibrasi plica vocalis selama ekspirasi. Suara yang dihasilkan dimodifikasi oleh gerakan palaturn molle, pipi, lidah, dan bibir, dan resonansi tertentu oleh sinus udara cranialis.
Gambaran klinis
Laring dapat tersumbat oleh:
(a) benda asing, misalnya gumpalan makanan, mainan kecil
(b) pembengkakan membrana mukosa, misalnya setelah mengisap uap atau pada reaksi alergi,
(c) infeksi, misalnya difteri,
(d) tumor, misalnya kanker pita suara.
Trachea atau batang tenggorok
Adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang mcnjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 – 20 lingkaran tak- lengkap yang berupan cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot.
Bronchus
Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh.jenis sel yang sama. Bronkus-bronkus itu berjalan ke bawah dan kesamping ke arah tampuk paru. Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar, dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah. Bronkus kiri lebih panjang dan lebih langsing dari yang kanan, dan berjalan di bawah arteri pulmonalis sebelurn di belah menjadi beberapa cabang yang berjalan kelobus atas dan bawah.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus yang ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya menjadi bronkhiolus terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udara). Bronkhiolus terminalis memiliki garis tengah kurang lebih I mm. Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingkat bronkbiolus terminalis disebut saluran penghantar udara karena fungsi utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru.
Alveolus yaitu tempat pertukaran gas assinus terdiri dari bronkhiolus dan respiratorius yang terkadang memiliki kantong udara kecil atau alveoli pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari trachea sampai Sakus Alveolaris. Alveolus dipisahkan oleh dinding yang dinamakan pori-pori kohn.
Paru-Paru

Paru-paru terdapat dalam rongga thoraks pada bagian kiri dan kanan. Paru-paru memilki :
1. Apeks, Apeks paru meluas kedalam leher sekitar 2,5 cm diatas calvicula
2. permukaan costo vertebra, menempel pada bagian dalam dinding dada
3. permukaan mediastinal, menempel pada perikardium dan jantung.
4. dan basis. Terletak pada diafragma
paru-paru juga Dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus alveolar dan alveoli. Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung 150 juta alveoli, sehingga mempunyai permukaan yang cukup luas untuk tempat permukaan/pertukaran gas.
Suplai Darah
1. arteri pulmonalis
2. arteri bronkialis
Innervasi
1. Parasimpatis melalui nervus vagus
2. Simpatis mellaui truncus simpaticus
Sirkulasi Pulmonal
Paru-paru mempunyai 2 sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. Darah di atrium kanan mengair keventrikel kanan melalui katup AV lainnya, yang disebut katup semilunaris (trikuspidalis). Darah keluar dari ventrikel kanan dan mengalir melewati katup keempat, katup pulmonalis, kedalam arteri pulmonais. Arteri pulmonais bercabang-cabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing mengalir keparu kanan dan kiri. Di paru arteri pulmonalis bercabang-cabang berkali-kali menjadi erteriol dan kemudian kapiler. Setiap kapiler memberi perfusi kepada saluan pernapasan, melalui sebuah alveolus, semua kapiler menyatu kembali untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena. Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis yang besar.
Darah mengalir di dalam vena pulmonalis kembali keatrium kiri untuk menyelesaikan siklus aliran darah. Jantung, sirkulasi sistemik, dan sirkulasi paru. Tekanan darah pulmoner sekitar 15 mmHg. Fungsi sirkulasi paru adalah karbondioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen diserap, melalui siklus darah yang kontinyu mengelilingi sirkulasi sistemik dan par, maka suplai oksigen dan pengeluaran zat-zat sisa dapat berlangsung bagi semua sel.

anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler

Di dalam tubuh manusia, setiap saat terjadi proses metabolisme. Proses metabolisme ini terbagi menjadi banyak sistem. Salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Apakah sistem kardiovaskuler itu? dan bagaimana pula anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler itu? Berikut Uraiannya.
Sistem kardiovaskuler sering disebut sebagai sistem transportasi tubuh atau sistem peredaran darah. Sistem ini memiliki tiga komponen utama, yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah itu sendiri.
Jantung
Jantung merupakan organ tubuh yang paling berperan di dalam sistem kardiovaskuler. Fungsi jantung adalah memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Lokasi jantung sendiri berada di dekat paru-paru. Tepatnya di bagian kiri tengah dada.
Jantung sebenarnya adalah sebuah organ yang terdiri atas otot. Otot jantung berbeda dengan otot-otot lain di bagian tubuh lainnya. Itu sebabnya, otot di jantung disebut sebagai otot jantung.
Ukuran jantung adalah sebesar kepalan tangan dengan bentuk yang menyerupai kerucut. Jantung manusia dewasa mempunyai panjang 12 cm, lebar 9 cm dengan ketebalan sekitar 6 cm. Jantung mempunyai 2 sisi, yaitu sisi kanan dan sisi kiri.
Di dalam jantung terdapat 4 ruangan, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan, dan ventrikel kiri. Atrium letaknya berada di bagian atas jantung sedangkan ventrikel berada di bagian bawah jantung.
Atrium kiri berfungsi sebagai tempat penerima darah segar dari paru-paru. Sedangkan atrium kanan berfungsi sebagai tempat penerima darah tidak segar dari seluruh tubuh.
Adapun ventrikel kiri merupakan tempat yang pemompa darah ke seleuruh tubuh dan ventrikel kanan merupakan tempat yang memompa darah ke paru-paru.Ada perbedaan struktur antara atrium dan ventrikel.
Di sini, ventrikel ototnya lebih tebal dan kuat. Hal ini tentu saja untuk mengakomodasi ventrikel untuk tidak mudah rusak saat memompa darah.Di antara ruang jantung terdapat lubang yang dihalangi oleh katup. Katup ini merupakan lapisan fibrosa.
Katup antara atrium dan ventrikel (kanan ataupun kiri) disebut sebagai katup atrioventrikular kiri, atau katup trikuspidalis. Adapun katup antara ventrikel dan arteri besar disebut sebagai katup semilunaris.
Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya atau dialirkannya darah dari dan ke jantung dan ke seluruh tubuh. Bentuk pembuluh darah adalah tabung. Pembuluh darah terdiri atas vena dan arteri.
Vena merupakan pembuluh darah yang membawa darah dari seluruh tubuh kembali ke jantung. Adapun arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Selain arteri dan vena, di dalam tubuh juga terdapat pembuluh darah halus yang disebut sebagai pembuluh darah kapiler. Pembuluh darah ini menghubungkan dari jaringan tubuh yang satu ke jaringan tubuh yang lain.
Aorta merupakan sebutan bagi arteri terbesar yang ada di dalam tubuh kita. Ventrikel kiri memompa darah ke aorta dan kemudian membawanya ke seluruh tubuh melalui arteri yang lebih kecil.
Sistem Kardiovaskuler
Di dalam sistem kardiovaskuler, jantung merupakan organ pemompa darah. Adapun pembuluh darah merupakan tempat mengalirnya darah. Dan darah sendiri merupakan cairan pembawa oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh.
Tak hanya itu, darah juga membawa sisa-sisa metabolisme untuk dibuang ke luar tubuh. Fungsi utama dari sistem kardiovaskular adalah mengalirkan darah ke seluruh bagian tubuh. Hal ini tentu saja untuk keberlangsungan hidup manusia itu sendiri.
Vena membawa darah dari tubuh kembali ke jantung. Darah di pembuluh darah ini rendah oksigen (karena sudah digunakan untuk metabolisme tubuh) dan tinggi karbon dioksida (yang merupakan hasil metabolisme tubuh).
Semua darah di vena akan mengalir ke vena cava superior dan inferior yang kemudian mengalir ke atrium kanan. Atrium kanan lalu memompa darah ke dalam ventrikel kanan. Kemudian, ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru, melalui arteri paru-paru.
Di dalam paru-paru, darah akan mengeluarkan karbondioksida dan uap air yang kemudian akan mengikat oksigen dari paru-paru. Darah yang mengikat banyak oksigen akan mengalir ke atrium kiri dan kemudian dipompa ke dalam ventrikel kiri. Dari ventrikel kiri darah masuk ke dalam aorta yang kemudian mendistribusikannya ke seluruh tubuh melalui arteri.
Siklus Kardiovaskuler
Siklus kardiovaskuler adalah suatu urutan peristiwa perputaran darah dari dan ke dalam jantung dalam sekali putaran lengkap. Fase awal pemompaan darah kita kenal sebagai sistol. Pada fase ini, otot jantung melakukan kontraksi.
Adapun fase jantung mengisi darah (darah masuk jantung) disebut sebagai diastol. Pada fase ini, otot jantung melakukan relaksasi. Urutan siklus kardiovaskuler adalah sistol atrium (darah masuk ke dalam ventrikel kiri dan kanan), lalu sistol ventrikel (darah mengisi aorta dan paru), lalu diastole ventrikel dan diastole atrium.
Komponen Denyut Jantung
Saat istirahat, jantung manusia dewasa berdenyut sekitar 70 hingga 80 kali per menit. Denyut jantung ini bisa didengar melalui stetoskop. Jika ada masalah dengan katup jantung, maka denyut jantung tidak akan normal. Abnormalitas dari denyut jantung seperti ini disebut sebagai murmur.

program keluarga berencana

PROGRAM KELUARGA BERENCANA (KB)
KB atau Keluarga Berencana, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: “Gerakan untuk membentuk keluarga yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran.” Namun dalam kehidupan sehari-hari Keluarga berencana (KB) sering di definisikan sebagai upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam mewujudkan keluarga kecil yang bahagia sejahtera (Undang-undang No. 10/1992). Akan tetapi ada juga yang mengatakan bahwa KB itu adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi.
Di Indonesia program KB belum secara menyeluruh dipakai oleh kaum hawa, karena jumlah penduduk itu semakin membuktikan bahwa program KB tidak berjalan dengan baik. Karena faktanya alat kontrasepsi itu mahal, banyak masyarakat desa yang tidak mampu membeli alat tersebut. Alat kontrasepsi bagi masyarakat menengah ke atas tidak ada masalah, tetapi bagi masyarakat ke bawah itu menjadi suatu permasalahan.
Tujuan program KB adalah membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Tujuan lainnya adalah meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. Kesimpulan dari tujuan program KB adalah Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB dan KR yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi.
Dampak program KB, yaitu penurunan angka kematian ibu dan anak; Penanggulangan masalah kesehatan reproduksi; Peningkatan kesejahteraan keluarga; Peningkatan derajat kesehatan; Peningkatan mutu dan layanan KB-KR; Peningkatan sistem pengelolaan dan kapasitas SDM; Pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan berjalan lancar.